Tehnik memanjat dengan cara menempatkan atau menyisipkan anggota tubuh pada celah
yang terdapat pada tebing, seolah berfungsi seperti pasak
Jamming
Tehnik memanjat dengan cara menyisipkan tangan, kaki, siku pada celah yang tidak terlalu lebar atau sempit, seolah menyerupai pasak.
Adapun tangan dan kaki diselipkan dan disesuaikan dengan posisi celah dimana posisibadan diatur senyaman mungkin.
Pemanjatan celah vertical yang lebih besar ( gullies ). Caranya adalah dengan menempatkan
kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada celah tersebut, posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu dengan tangan
Chimneying
Tehnik memanjat celah vertikal yang cukup lebar ( chimney ). Badan masuk ke celah, dengan punggung menempel pada salah satu sisi celah. Dua kaki bertumpu berlawanan sisi kedua tangan yang menempel dan berpegangan membantu mendorong tubuh ke atas bersamaan dengan kedua kaki yang mendorong dan menahan berat beban.
Layback
DASAR - DASAR PEMANJATAN
Dilihat dari segi penggunaan peralatan, pemanjatan sendiri dapat dibagi atas;
Free Climbing
Dalam metode ini pemanjatan ini, pengaman yang terbaik adalah diri sendiri. Keselamatan dapat dihindarkan dengan adanya keterampilan yang di
peroleh dari latihan demi latihan yang baik dan prosedur yang benar. Dengan latihan yang baik otot – otot tangan dan kaki akan cukup kuat dan terlatih dengan sendirinya, keseimbangan tubuhpun akan terus berkembang. Disamping itu kita akan dapat memperkirakan kemampuan kita serta memperhitungkan lintasan yang akan dilalui. Dalam Free Climbing peralatan berfungsi sebagai pengaman, dalam pelaksanaannya pemanjat akan bergerak sambil memasang pengaman dan tetap diamankan oleh Bela
yer.
Free Soloing
Merupakan bagian dari Free Climbing. Pemanjat benar – benar melakukan pemanjatan dengan segala resiko yang siap dihadapinya sendiri. Dalam pergerakannya, pemanjat tidak memerlukan pengaman. Untuk melakukan metode pemanjatan ini, seorang pemanjat harus benar – benar mengetahui dan menguasai tehnik dan segala bentuk rintangan, juga bentuk – bentuk pergerakan pada rute yang dilalui, baik tumpuan ataupun pegangan.Umumnya keberhasilannya dicapai dalam beberpa kali pemanjatan pada tebing yang sama Karena resikonya yang sangat fatal,
hanya orang yang ahli dan berjiwa besar yang sanggup melakukannya.
Artficial Climbing.
Suatu metode pemanjatan dengan menggunakan peralatan tambahan, seperti bolt hanger, stirrup, dan lainnya. Metode ini dipakai umumnya jika pemanjatan mengahadapi
Dari semua gerakan memanjat, keseimbangan adalah unsur yang sangat penting. Untuk mencapai keseimbangan berat badan adalah dengan mengusahakan berat badan bertumpu pada kedua kaki. Prinsip yang umum adalah menjaga jarak antara badan dengan tebing, agar pandangan untuk membaca lintasan cukup leluasa, kita juga harus menghindari penggunaan tangan dan bahu secara berlebihan, karena akan sangat mengurangi kekuatan. Seperti menemui tebing menggantung (overhang) tangan dan bahu dapat digunakan.
Dari semua gerakan memanjat, keseimbangan adalah unsur yang sangat penting. Untuk mencapai keseimbangan berat badan adalah dengan mengusahakan berat badan bertumpu pada kedua kaki. Prinsip yang umum adalah menjaga jarak antara badan dengan tebing, agar pandangan untuk membaca lintasan cukup leluasa, kita juga harus menghindari penggunaan tangan dan bahu secara berlebihan, karena akan sangat mengurangi kekuatan. Seperti menemui tebing menggantung (overhang) tangan dan bahu baru dapat digunakan agak berlebihan.
Pemanjatan merupakan gabungan dari berbagai dasar, yaitu pengamatan
Dengan kegiatan dasar diatas kita dapat mengerti dan menyadari apa saja sesungguhnya masalah yang ada selama pemanjatan, sehingga dengan demikian kita dapat mempersiapkan dan berlatih serta selalu mengembangkan kemampuan dengan lebih terarah dan efektif.
PEMANJATAN ARTIFICIAL
Tidak semua tebing yang akan kita panjat menghadirkan tonjolan, rekahan atau celah yang cukup untuk pegangan dan pijakan, untuk menghadapi tebing seperti ini dikembangkan tehnik pemanjatan yang tergantung sepenuhnya pada penggunaan alat, tehnik pemanjatan ini dikenal dengan Artificial Climbing.
Pemanjatan Artificial merupakan proses yang sangat lambat dan melelahkan, anda juga harus menegakkan badan tinggi-tinggi, dan kedua tangan bergerak mencari celah untuk menancapkan pyton atau menempatkan alat sisip pada satu tangan anda harus menarik tali dan mengaitkannya ke runner yang lebih tinggi. Setelah itu anda harus kenbali mengangkat badan untuk kembali mencari celah dan memasang runner berikutnya, begitu seterusnya.
Peralatan lain yang perlu dibawa adalah pyton, chock, carabinner (20-40 bh), ascender, stirrup untuk melalui lintasan berupa tebing yang menggantung (
KLASIFIKASI TINGKAT KESULITAN TEBING
Tingkat kesulitan tebing di beberapa negara berbeda, contoh di belahan Amerika ditandai dengan angka 5, di Eropa diawali dengan huruf A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar