Jenis Rute, Teknik dan Ragam Pemanjatan
Jenis rute bisa berupa belahan/ rekahan tebing, atau face climbing dengan permukaan tebing dengan tonjolan-tonjolan cadas atau bisa juga muka tebing dengan lobang dan kantong-kantong kecil untuk penempatan jari dan kaki.
Teknik yang dimaksud disini yaitu seperti smearing, edging dan heel hooking dll.
Untuk jenis pemanjatan contohnya sport climbing, trad atau juga bouldering. Untuk crack climbing biasanya dipilih sepatu yang lebih keras dengan perlindungan pergelangan dan mata kaki (seperti sepatu boot) meskipun tipe ini makin jarang peminatnya. Dengan sepatu keras, rasa sakit yang ditimbulkan oleh penguncian kaki pada retakan tebing bisa dikurangi. Sedangkan untuk sport climbing, tergantung dari permukaan tebing, biasanya dipilih sepatu yang hebat buat edging dan pocket dan sepatu ini biasanya lebih sensitif dan agresif daripada sepatu untuk manjat crack. Sensitif artinya dengan mengenakan sepatu tersebut kaki masih bisa merasakan bentuk permukaan tebing atau pijakan sehingga kamu bisa lebih mudah dalam mengontrol penempatan kaki. Agresif artinya sepatu ini hampir selalu cocok untuk pemanjatan aneka ragam muka tebing dan kaki sangat jarang terpeleset dengan menggunakan sepatu ini sehingga membuat pemanjatan lebih mudah dan cepat. Keagresifan ini tentunya dipengaruhi juga oleh kemampuan si pemanjat.
Untuk bouldering, lebih disukai sepatu yang mudah dipasang lepas seperti slipper atau velcro dan bukannya lace-up (tali ikat). Alasan kita memilih sepatu yang cepat dipasang lepas yaitu karena dalam bouldering kita bertempur habis-habisan dengan rute-rute pendek deselingi dengan banyak istirahat. Terkadang bagi para boulderer yang terobsesi oleh satu rute indah tertentu mereka diharuskan memanjat problem tersebut ratusan kali sampai akhirnya rute tersebut jatuh ditangan (selesai dipanjat tanpa curang). Poin penting yang perlu diingat yaitu dalam bouldering kamu sering menghadapi banyak masalah yang menggunakan tehnik heel-hooking atau tumit kait, ironisnya sepatu jenis velcro dan slipper bukan pilihan tepat untuk teknik ini karena sepatu jenis ini sering terpelincir dan lepas saat digunakan untuk tehnik heel-hooking. Pilihlah jenis sepatu yang mempunyai tali (lace-up) kalo kita serius dalam penyelesaian masalah heel-hooking, dijamin sepatunya bakal lebih jarang terlepas saat heel-hooking dikarenakan sepatu lace-up cengkramannya terhadap kaki lebih kuat ketimbang sepatu velcro atau slipper.
1 komentar:
Keren sob
www.kiostiket.com
Posting Komentar