Selasa, 31 Maret 2009

Descendeur

Dalam bahasa Inggris; descender, pada dasarnya merupakan peralatan untuk menuruni suatu ketinggian (abseiling/rapelling), khususnya kegiatan yang berkaitan dengan mountaineering, atau evakuasi bahkan kerja di ketinggian. Descender mempunyai dua jenis dengan banyak variasi atau modelnya, antara lain;
Non Mechanical Descender
Inilah jenis descender yang umum digunakan. Selain karena mudah penggunaannya, juga lebih murah dibanding mechanic descender. Sistem kerjanya murni menggunakan tangan, artinya untuk mengontrol laju tali tanganlah yang mengaturnya. descender jenis ini dapat dipakai sebagai alat pengaman (belaying system/belay device) dalam pemanjatan dinding buatan atau tebing batu. Antara lain, figure eight, ATC,rappel device, plate dan lainnya.


Namun ada pula yang hanya bisa digunakan sebagai descender. Umumnya dipakai descending pada tebing-tebing vertikal atau long route, atu caving dan evakuasi. Antara lain; rappell rack, stop descender dan lainnnya.

Mechanical Descender
Descender jenis ini bekerja secara autolock system, dengan begitu kita dapat mengatur laju tali dengan dengan menekan dan mengendurkan tekanan pada tuas rem (brake handle).


Seiring dengan kemajuan zaman, perkembangan alat inipun semakin maju. Berbagai produsen peralatan berpacu dengan memunculkan model terbaru.

Bivy Tent


Ini adalah jenis tenda untuk perorangan. Umumnya dipakai karena ringan, dan mudah dipasang serta dibongkar. Selain karena hal itu, juga menghemat waktu pendakian

Jumat, 20 Maret 2009

Bertualang Yang Baik

Dalam melakukan kegiatan di alam bebas terbuka sebaiknya kita dapat mengatur dengan baik segala yang berhubungan dengan kegiatan itu sendiri. Hal ini kita lakukan agar perjalanan kita dapat berjalan baik, bahkan mungkin tanpa suatu halangan apapun. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan antara lain;
PERENCANAAN PERJALANAN
Adalah segala hal yang kita siapkan sebelum, selama dan sesudah suatu kegiatan alam bebas terbuka. Dengan begini kegiatan itu nantinya dapat dinikmati dengan baik orang-orang yang ikut dalam kegiatan tersebut. Hal-hal yang termasuk diantaranya;
- Pemilihan lokasi
Walaupun kita mungkin belum pernah tempat yang akan dituju, sebaiknya kita mengumpulkan informasi tentang tempat tersebut, baik melalui teman ataupun study literatur yang diperoleh dari media informasi yang ada (majalah, internet dsb)
- Peta
Akan lebih baik lagi jika kita dapat memperoleh peta, minimal topografi lokasi tersebut. setidak-tidaknya kita mempunyai gambaran tentang kondisi geografisnya.
- Perizinan
Ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada petugas setempat, kalau kita berada dalam wilayah kerjanya. Apalagi jika kita ia lebih mengetahui kapan kita keluar dari wilayahnya.
- Fisik
Dengan kondisi fisik dan mental yang lebih siap, akan memermudah kita melakukan suatu kegiatan di alam bebas terbuka. Apalagi jika kita sering berolahraga yang mendukung kegiatan alam bebas ini seperti; jogging, bersepeda dan lainnya.
- Pemahaman Lokasi
Dengan memperoleh data tentang kondisi alam lokasi yang akan kita tuju, setidak-tidaknya kita dapat menyesuaikan peralatan apa saja yang akan kita bawa.
- Mengecek Peralatan
Ini penting untuk dilakukan sebelum kita akan melakukan suatu kegiatan. jangan sampai peralatan yang kita bawa malah tak berguna sama sekali karena rusak, atau hanya memberatkan saja.

PERALATAN
Peralatan perorangan atau kelompok baiknya disesuaikan dengan medan yang akan kita gunakan, ini akan memudahkan kita dalam memakainya. Peralatan sendiri terbagi atas;
Peralatan Dasar
- Peralatan Pergerakan
Adalah jenis-jenis peralatan yang diapakai saat bergerak yang dipakai oleh tubuh kita. Seperti; sepatu, ransel, baju, celana lapangan, jaket, raincoat dan sebagainya
- Peralatan Tidur
Adalah jenis-jenis peralatan yang dipakai saat kita beristirahat/tidur pada suatu tempat, antara lain; tenda, sleeping bag, matras dan lainnnya.
- Peralatan Masak
Peralatan Masak merupakan peralatan yang vital, lebih lagi jika kegiatan tersebut memerlukan waktu yang lebih lama. Antara lain; kompor lapangan, piring, gelas, sendok dan lainnnya.
Peralatan Khusus
Adalah berbagai peralatan yang ditujukan untuk kegiatan alam bebas yang lebih khusus, misal pemanjatan tebing, maka peralatan yang kita bawa akan ditambah dengan peralatan panjat tebing. Atau olahraga petualangan lainnya, seperti penelusuran gua, arung jeram, research dan sebagainya.
Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan merupakan jenis alat-alat yang dapat mendukung peralatan dasar baik untuk perorangan ataupun kelompok. Antara lain; Hammock, Gaiters, Headlamp, Balaclava, Flysheet dan lainnya.
* Pakaian
Pakain sendiri terbagi atas;
  • lapisan dasar ; misalnya terbuat dari bahan polar (thermal underwear) yang cukup tipis ( contoh; longjhon)
  • lapisan kedua ; terbuat dari bahan campuran atau gabungan nylon dan polyster.
  • lapisan ketiga ; merupakan jaket ringan tipis dan umumnya tanpa penutup kepala. Biasa disebut Fleece.
  • lapisan keempat ; terbuat dari shell garment. Bahan ini ada yang dapat menahan angin namun tembus air, ada yang tak tembus angin dan air, ada pula yang dapat menahan angin dan air, namun dapat mengeluarkan udara yang berada antara tubuh dan jaket atau biasa dibuat Waterfroop Breathable Garmen contoh bahan ini Gore-Tex.
Fleece Jacket, Gore-Tex Jacket
* Sepatu/shoes
Jenis sepatu berdasarkan medan tempuhnya dapat dibagi atas;

  • Light Hiker/Trail Boots. Mempunyai sol ringan, terbuat dari bahan kombinasi kulit dan sintetis, cocok untuk perjalanan yang ditempuh dalam waktu sehari (one day trips)
  • Off Trail Boots. umumnya terbuat dari kulit, mempunyai hak agak tinggi dan pelindung angkel kaki (angkle support)
  • Rough Trail. Sedikit lebih tinggi, umumnya untuk perjalanan jauh (long trips)
  • Double Boots. Adalah jenis sepatu yang digunakan untuk mendaki gunung-gunung es. Mempunyai lapisan dalam berbentuk hampir seperti sepatu, namun tanpa hak.
Trail Boots Off Trail Boot

Mountaineering Boot Double Boot
* Ransel/Pack
Merupakan peralatan yang sangat vital dalam berkegiatan di alam bebas terbuka. Sebaiknya pilihlah ransel yang dijamin kekuatannya, baik dari bahan ataupun jahitannya. Hal-hal yang diperhatikan utnuk menentukan baik tidaknya suatu ransel/keril antara lain;

  • Pas atau cocok dengan tubuh
  • Mempunyai desain sabuk pinggang yang baik
  • Bentuk lengkungan dapat disesuaikan (adjustable)
  • Frame yang ringan namun kuat
  • Kapasitasnya
  • Bahan yang ringan namun kuat
* Kantung Tidur/Sleeping Bag
Tak semuanya sleeping bag yang tebal dapat memberikan kehangatan, karena ini juga tergantung dari bahan yang dipakai untuk membuatnya dan bentuknya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih SB yang baik, antara lain;

  • Pas dengan tubuh
  • Ringan namun kuat
  • Mempunyai tutup kepala yang bisa disesuaikan
  • Mempunyai retsleting (zip) dua arah
  • Mempunyai isolasi pelapis dibelakang retsleting itu sendiri (drough tube) sehingga memungkinkan angin tak dapat masuk dari retsleting.
* Tenda/ Tent
Suatu tenda yang baik bukan berarti ia mahal. Walaupun tenda yang mahal cenderung merupakan baik, bukanlah jaminan. Ini tergantung bisa tidak kita menggunakannnya serta merawatnya. Tenda yang baik adalah;
  • Yang mudah didirikan
  • Lapisan luarnya (flyshhet/cover) tahan air
  • Bagian dalam tidak tahan air, namun mampu melepaskan udara (kondensasi) dari dalam tenda
  • Mempunyai ruangan yang cukup dan sebanding dengan rasio berat
  • Mempunyai lapisan jaring pada pintu dan jendela
  • Berandanya (vestibule) cukup luas
  • Ventilasinya cukup baik
  • Tak terlalu tinggi, hingga tahan terhadap hembusan angin
(buka artikel Basic Mountaineering tentang Tenda)

*Kompor Lapangan/Stove
Kompor buatan luar negeri bukan jaminan kompor yang baik. Namun bukannnya tak bisa dipakai kadang ada beberapa kompor luar yang bahan bakarnya tak dapat dijumpai disini. jenis-jenis kompor lapangan berdasarkan medannya yaitu;

High Altitude Mountaineering Stove
Adalah jenis kompor lapangan yang umunya digunakan pada medan es

  • Multy Fuel Stove. Tabung dengan kepala kompor terpisah, bahan bakar bensin putih, miyak tanah atau kerosin (MSR)
  • Dual Fuel Stove. Tabung menyatu dengan kepala kompor, berbahan bakar bensin atau bensin putih
multy fuel stove
Non High Altitude Stove
  • Kerosine Stove. Bentuknya seperti tabung lampu petromak, dengan kepala dan tabung menyatu, Bahan bakar minyak tanah
  • Butane Stove. Tabungnya ada yang bisa dilepas dan ada yang tidak. berbahan gas yang ada dalam tabung (Camping Gaz)
  • Espit Stove. Berbahan bakar parafin
  • Alcohol Stove. Berbahan bakar spirtus,alkohol atau bensin putih (Trangia)
  • White Gas Stove. Berbahan gas kaleng (Butan canister). Tabung dan burner (ruang bakar) terpisah
  • Light Weight Stove. Berbahan gas kaleng (Butan canister). Dimana tabung terhubung dengan burner melalui selang


trangia



PEMILIHAN LOGISTIK


Pemilhan logistik atau bahan makanan yang tepat juga merupakan sebuah tahapan yang penting dilakukan agar sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan dengan baik. Hal ini juga merupakan sebuah tahapan yang tak kalah pentingnya dalam manajemen perjalanan. Dalam memilih logistik hendaknya diperhatikan beberapa hal, antara lain;

  • Lamanya perjalanan
  • Masa kadaluarsa makanan
  • Jumlah anggota
  • Daerah yang di tuju
  • Keadaan masyarakat sekitar
  • Tipe pendakian
  • Berat
  • Selera

Senin, 09 Maret 2009

HOW TO MAKE A KNOT (Friction Knot & In Line Knot)

FRICTION KNOT
Adalah tehnik membuat suatu simpul pada tali utama berupa simpul balut yang berguna sebagai simpul geser, dimana bila terbebani tak dapat bergeser ke arah bawah/dalam.
Rolling Knot
Dikenal juga dengan nama Magnus Hitch. Biasanya digunakan untuk darurat dimana tali prusik tak cukup panjang. Disebut juga Single Prusik Knot

Prusik Knot
Adalah simpul yang ditemukan oleh Dr. Karl Prusik. Simpul ini dapat menahan beban agar tak bergeser ke arah balik penarik beban (hauling tehnique). Dipakai pada tehnik clamp rope/prussiking

Klemheist
Fungsinya tak jauh beda dengan simpul prusik. Dibuat dengan membalut tali utama dan mengunci simpul dengan menyilangkan dua loopnya, namun cepat dan mudah dilepaskan.

Bachmann
Dibuat dengan cara membalut tali utama beberapa kali melewati gate karabinner . Pada tehnik ini karabiner dapat dipakai sebagai pegangan (handle)

Blake
Dibuat dengan membalut (klem) tali utama. Bentuknya sama seperti simpul prusik namun kedua ujungnya berlawanan arah. Pada bagian akhir dikunci dengan overhand knot.

Black Knot
Dibuat dengan membalut tali utama dengan sling prusik, kemudian menyatukan kedua ujung loopnya dengan karabiner.

French Prusik
Simpul klem ini diawali dengan pembuatan simpul berupa loop

Hedden
Dibuat dengan membalut tali ascent dengan menyilangkan dua loop yang akan saling mengunci

Helical Knot
Setelah dibuat loop pada salah satu ujungnya, kemudian tali prus
ik dibalutkan tiga kali pada tali utama . Bagian yang mempunyai loop disilangkan, lalu dikunci dengan bagian yang tanpa loop



IN LINE KNOT
Simpul yang dibuat untuk pengamanan jalur tali. Baik untuk ascending ataupun pada descending. antara lain
Alpine Butterfly Knot
Umumnya dibuat saat melakukan descending terutama p
ada tali yang sangat panjang



In Line Overhand Knot
Dibuat diantara tali yang sangat panjang. Dib
uat untuk dikaitkan pada anchor, misalnya pada caving dimana jalur tali melewati rute yang berbelok kevertikalannya

In Line Figure of Eight Knot

Fungsinya tak jauh b
erbeda dengan kedua simpul in line sebelumnya.