Senin, 02 Februari 2009

ROCK CLIMBING (part 1)

Rock Climbing adalah tehnik memanjat tebing batu dengan memanfaatkan cacat batuan, baik rekahan maupun tonjolan batu ( crack and ledges ). Dengan pengertian ini maka memanjat tebing tanpa memanfaatkan cacat batuan bukan lagi tehnik Rock Climbing. Rock Climbing sendiri dikenal sebagai suatu perjalanan pendek yang umumnya tidak memakan lebih dari satu – dua hari, dan kegiatan ini sangat membutuhkan penguasaan tehnik pemanjatan dan pemakaian peralatan.

Tehnik memanjat tebing pada dasarnya merupakan cara agar kita dapat menempatkan tubuh sedemikian rupa, sehingga cukup stabil, memberi peluang untuk bergerak dan dapat bertahan lama (tidak melelahkan). Dengan demikian kita dapat melakukan pemanjatan dengan tepat, aman dan sedapat mungkin cepat.

Umumnya dinding tebing terdiri dari bermacam-macam crack and ledges, yang disebabkan pengaruh suhu, angin, iklim, hujan dan faktor lainnya. Dinding mengalami kontraksi dan ekspansi yang kemudian memunculkan celah dan lubang dari yang kecil, sempit, hingga panjang dan lebar. Karena sering mengalami pengikisan permukaan tebing menjadi tidak rata, sehingga dapat dijadikan tumpuan.


POKOK - POKOK PEMANJATAN

Face Climbing
Merupakan tehnik – tehnik pemanjatan yang memanfaatkan tonjolan atau rongga pada permukaan tebing untuk pijakan kaki atau pegangan tangan.


Foothold
Gerakan kaki yang tangkas sangat diperluka
n dalam pemanjatan. Kaki sebaiknya menjejak dengan nyaman dan tenang, dan mengurangi gerakan pada kaki. Sebisa mungkin tanpa ada lagi geakan, karena perubahan gerakan sedikit saja dapat mengakibatkan kaki terpeleset.

Handhold
Cara memegang rekahan dan tonjolan tebing dengan seluruh bagian tangan termasuk jari-jarinya. Pegangan
terbaik adalah jika keseluruhan jari dapat memegang ( jughold ). Pegangan ini akan menambah keyakinan untuk bergerak lebih lanjut.
Fingerhold
Cara memegang “crack
and ledges” yang lebih kecil. Dimana jari hanya dapat berpegangan 1satu atau dua ruas saja. Usahakan merapatkan jari ke permukaan tebing, sehingga kekuatan dapat terpusat pada jari yang berpegangan.

Fingering
Merupakan bagian dari fingerhold. Umumnya dilakuk
an pada lubang kecil pada permukaan tebing, dimana seluruh jari tidak dapat masuk ke dalam lubang tersebut.
Pinchgrip
Cara memegang tonjolan batu dengan pegangan yang berlawanan. Umumnya digunakan pada tonjolan batu yang berada pada permukaan tebing yang miring (overseas)
Undercut
Cara memegang tonjolan batu yang berlawanan posisi, dimana jari – jari memegang bagian bawah tonjolan batu kecuali ibu jari yang memegan
g permukaan atas tonjolan batu.

Friction / Slab Climbing

Tehnik ini semata – mata hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu, dan dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertikal, kekasaran permukaan tebing umumnya untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesek terbesar didapat dengan membebani bidang normal sebesar mungkin.


Downpressure

Gerakan yang mempergunakan bagian tangan ( telapak, sisi tangan ) untuk mendorong tubuh ke atas


Undercling
Dasarnya adalah tekanan tangan dan kaki dengan arah berlawanan. Akibat tekanan tangan yang memberi tarikan ke atas, kaki dapatmenekan permukaan tebing, sehingga pemanjatdapat bergerak lebih lanjut.

Manteling

Gerakan yang mempergunakan siku tangan untuk membantu mendorong tubuh naik ke atas. Biasanya tehnik ini dipakai saat memasuki ''teras".


Traversing
Adalah tehnik memanjat dengan cara menggeserlintasan ke samping. Umumnya dipakai jika jalur berikutnya dianggap terlalu sulit dilalui atau tak ada lagi bidang yang dapat diajadikan tumpuan.

Hand Traverse
Adalah tehnik memanjat tebing yang menjorok keluar dengan gerakan menyamping (horisontal). Tehnik ini banyak memakan tenaga, karena berat badan tergantung pada kedua tangan yang berpegangan bergantian

Tidak ada komentar: