Minggu, 01 Februari 2009

BASIC KNOTTING

Adalah tehnik membuat simpul dengan tali, baik itu tali kernmantle, prusik, cord, tali tenda, bahkan webbing. Ada nama-nama tertentu untuk sebuah simpul, kadang diambil dari penemumya, misalnya Simpul Prusik, yang diciptakan oleh Dr. Karl Prusik. Munter Hitch yag ditemukan oleh Werner Munter. Kita juga mengenal Bowline Knot sebagai Simpul Kambing dinamai karena digunakan untuk mengikat leher hewan peliharaan. Figure 0f Eight atau Figure of Nine Knot, dinamai karena bentuknya yang menyerupai angka delapan dan sembilan.


Dalam membuat suatu simpul sebaiknya kita juga harus mengetahui kegunaan atau fungsinya, kekuatannya, mudah tidaknya diuraikan atau dilepaskan kembali. Suatu simpul yang baik harus memenuhi beberapa ketentuan, antara lain: mudah dibuat., mudah diuraikan, kuat, aman, dan serasi. Setiap simpul sendiri dapat mengurangi 30 - 40 % kekuatan tali yang digunakan (bukan kekuatan yang tertera pada tali yang baru). Dan sebaiknya ada beberapa simpul diakhiri dengan overhand Knot/fisherman knot, sebagai simpul pengunci simpul utama.


Pembuatan simpul itu sendiri mengenal beberapa tehnik, yaitu :
Stopper ;
Suatu simpul yang umumnya dibuat pada ujung tali, pada saat melakukan abseiling
Loop
; Simpul mati berupa ‘bundelan‘ yang dapat dikaitkan secara langsung
Hitch
; Tehnik membuat simpul yang dikaitkan pada suatu benda, tapi umumya tidak dapat dikaitkan langsung


Bend
; Adalah tehnik menyambung dua tali


Follow Trough
; Tehnik membuat simpul dengan mengikuti langkah sebelumnya dibuat untuk dikaitkan secara langsung


On a bight
; Tehnik membuat simpul dengan tali rangkap, dikunci dengan cara menekuk loop kedua tali tersebut


In Line
; Suatu simpul yang dibuat di antara dua bagian ujung tali. Umumnya dibuat pada pemakaian tali utama yang sangat panjang untuk dikaitkan pada suatu anchor, disebut juga mid rope


Running
; Simpul yang dibuat namun mudah digeser pada loopnya (sperti simpul laso). Pada tehnik survival simpul ini mudah digunakan untuk perangkap.


Friction ; Simpul yang tak mudah bergeser bila terbebani, yang diikatkan pada tali utama (clamp). Umumnya dipakai pada tehnik prusikking/jugging atau pada set up hauling. Fungsi simpul ini tergantikan oleh mekanik prusik (ascendeur)


Dalam tehniknya tali telah disimpulkan itu sendiri mempunyai nama pada masing – masing bagiannya, antara lain:


Standing Part ; Bagian tali yang dikencangkan


Standing End
; Bagian tali ke arah ujungnya yang dikencangkan


Bight ; Bagian tali yang membentuk lekukan dan tidak bersilangan


Loop ; Bagian tali yang ditekuk dan saling bersilangan


Knot ; Keseluruhan bagian tali yang dibuat simpul


Turn ; Bagian putaran /lingkaran pada anchor atau tali lain


Round Turn
; Satu putaran tali untuk melengkapi bight pada anchor atau tali lain


Working End ; Ujung tali yang disisakan pada sebuah simpul

Tidak ada komentar: