Kamis, 25 Desember 2008

> REINDHOLD MESSNER

The First Man Summitted 14 Highes Peak In The World

Mencapai puncak gunung-gunung tinggi tanpa bantuan tabung oksigen adalah prestasi yang lain dan tersendiri, hanya ada segelintir orang yang sanggup melakukan petualangan yang beresiko sangat tinggi ini. Tipisnya kadar oksigen menyebabkan para pendaki terpaksa mengandalkan tabung tersebut untuk mencapai puncak. Mereka khawatir dengan gangguan kesehatan yang muncul bila nekat tak menggunakannya.

Salah satu kunci kesuksesan tim Inggris, yang menghantarkan Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay mencapai titik 8.848 meter (Everest) adalah bantuan tabung oksigen. Sejak awal ekspedisi tim ini tak melarang penggunaannya. Sebab pada ekspedisi yang dilaksanakan pada 13 April – 3 Juni itu memang bertujuan mengantarkan orang yang pertama memuncaki Everest. Karena sebelumnya beberapa ekspedisi mengalami kegagalan.

Mendaki gunung-gunung tinggi di dunia-terutama diatas 8000-an meter tanpa bantuan tabung oksigen sempat menjadi kontroversi. Usaha mencapai puncak Everest tanpa tabung oksigen diawali oleh George L, Mallory (Inggris). Ia menolak menggunakan tabung tersebut saat melakukan ekspedisi kedua tim Inggris yang dilakukan pada April-Juni 1922. Walaupun ekspedisi ini gagal mencapai puncak, Mallory sanggup mencapai ketinggian 27.000 feet tanpa oksigen, dimana rekannya yang menggunakan tabung hanya sampai 300 feet di atas Mallory.

Kadar oksigen yang tipis dapat mengganggu kinerja otak, bahkan menimbulkan halusinasi. Walau ia menyadari, dengan menggunakan tabung ia akan mendapat banyak keuntungan, Namun Mallory merasa aneh jika memakainya. Pada ekspedisi tim Inggris ke Everest kali ketiga, ia hilang bersam rekannya Andrew Irvine. Tubuh beku keduanya ditemukan dekat dengan puncak pada tanggal 8 Juni 1924.

Era tahun 70an, wacana pendakian tanpa bantuan tabung oksigen kembali mengemuka. Beberapa pendaki menyatakan, sebuah pendakian akan terbilang sukses tanpa bantuan tabung tersebut, Gaya pendakian tanpa tabung oksigen dihantarkan oleh dua pendaki pemula saat itu, Reinhold Messner dan Peter Habeler, keduanya begitu bersemangat membuktikan, jiwa olahraga dunia pendakian akan lebih terasa bila dijalani tanpa tabung oksigen yang digendong di punggung.

Di tahun 1974, Messner dan Habeler berhasil memanjat dinding utara (North Face) Eiger (Perancis) hanya dalam waktu 10 jam. Keduanya berpendapat, kecepatan pendakian berbanding lurus dengan keselamatan diri. Pendakian kilat itu dapat mengurangi ancaman longsoran salju dan kemungkinan cuaca buruk, ini juga didukung dengan perlengkapan pendakian yang dihitung dengan amat cermat, sebagai usaha mengurangi beban.

Kesuksesan di Eiger, makuin menambah semangat mereka. Keduanya terus memacu program latigan yang bertujuan akhir menghantarkan mereka tanpa tabung oksigen ke puncak di atas 8000 meter pada tahun 1975. Usaha mereka tak sia-sia, Dengan hanya membawa 12 porter untuk mencapai kemah induk (basecamp), di tahun yang sama pasangan pendaki legendaris ini mencapai puncak Gasherburm I / Hidden Peak (8,068 m) di Pakistan. Dan hebatnya merekapun sukses membuka jalur baru; rute barat laut (northwest route) yang merupakan jalur naik dan turun mereka.

Usai pendakian itu, duet handal ini seperti tak sabar menyiapkan petualangan berikutnya, yaitu dengan taget memuncaki Everest dan tentunya tanpa bantuan tabung oksigen.

Sejarah itu terjadi di tahun 1978, mereka mendaki tanpa membawa tanda, menuju puncak melalui South Col. Tantangan alam yang amat berat, mampu dilewati. Kebisuan dan hanya kadang saling pandang menjadi bahasa mereka, karena keduanya mempunyai ikatan yang sangat kuat sebagai tim. Habeler sempat khawatir akan kadar oksigen yang tipis di ketinggian yang dapat merusak otak sampai kehilangan memorinya. Mereka akhirnya menginjakkan kakinya di puncak, dimana secara fisik Habeler mengaku letih, namun hasrat mencapai puncak yang begitu tinggi mampu mengalahkan segalanya. Karena takut terkena kerusakan otak, Habeler turun ke South Col meluncur menggunakan kapak esnya, dalam waktu hanya 1 jam,……… ajaib ………..

Di tahun yang sama, Messner berhasil mencapai puncak Nanga Parbat (8.125 m) tanpa bantuan tabung oksigen. Bagi para pendaki prestasi itu seolah tenggelam, mereka justru penasaran dengan “pendakian seorang diri” Messner dalam usaha mencapai puncak gunung nomer sembilan yang berada di Pakistan itu hanya dalam waktu 12 hari.

Mungkin merasa diabaikan, dua tahun kemudian Messner kembali menciptakan sensasi. Pada tanggal 18-21 Agustus 1980, ia sukses membuat rekor lagi, kini di Everest, mendaki seorang diri tanpa tabung oksigen, dimana dihari ketiga, dengan tubuh yang letih ia mampu berdiri di titik 8.848 m tersebut.. Saat tiba di kemah induk, Messner berucap terbata-bata, “Saya tak dapat mengulanginya lagi, saya telah mencapai batas kemampuan saya. Dan saya merasa bahagia”

Namun, rekornya tak berhenti disitu. Ketika berumur 42 tahun, pada 17 Oktober 1986, bersama Hans Kamerlander, ia menerima suguhan kopi panas di kemah induk Lhotse (8.516 m). Inilah sambutan teman-temannya, setelah mereka menaklukkan puncak nomer empat di dunia tersebut. Ini sekaligus menobatkan Messner sebagai orang pertama yang berhasil menaklukkan 14 puncak tertinggi di dunia.

Dan ia terus membuat rekor-rekor baru dalam dunia petualangan. Ia sempat hadir bersama sang istri, ketika perayaan 50 tahun Everest pertama kali diraih Hillary dan Norgay. Reinhold Messner memang sebuah fenomena dalam dunia petualangan dunia.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

salam rimba bos...thankz bwt ilmu2nya.

Nadoutdoorlife mengatakan...

keren...