Senin, 27 Juli 2009

Aid climbing

Aid climbing


Aid climbing merupakan gaya dari panjat dimana pengaman digunakan untuk terus bergerak atau menambah ketinggian. Pada Yosemite Decimal System (YDS) di AS, kadang disebut pemanjatan kelas ke-enam.

Sebuah istilah yang kontras dengan free climbing dimana alat bantu artificial digunakan untuk membuat kemajuan (terus bergerak), hanya kaki dan tangan si pemanjat. Aid Climbing kurang menekankan kemampuan atletik dan kekuatan fisik, tapi lebih pada tehnik dan keterampilan.


Aid climbing - Technique


Dalam sebuah pemanjatan yang khusus dengan bantuan pemanjat menempatkan pengaman-pengaman, lalu mencantolkan tangga (eider/etrier) pada pengaman, berdiri pada aider dan mengulangi proses itu. Sampai tahun 1940 satu-satunya pengaman adalah piton, ditancapkan ke celah tebing menggunakan palu.

Kini, aid climbing menggunakan dengan sebuah susunan sangat besar peralatan daripada piton yag digunakan oleh pemanjat-pemanjat awal walau tehnik utama dari pemanjatan tak begitu berkembang. Peralatan yang khusus pada sebuah pemanjat aid termasuk piton, hook-hook, copperhead, nuts, friends, ascender, pulley untuk hauling, aider, daisy chain dan palu tebing. Penemuan friends dan peralatan lainnya yang tak merusak permukaan tebing pada prakteknya telah menghasilkan aid yang bersih, dimana tanpa diketuk, sebuah bonus besar untuk jalur populer dimana bisa jadi pengetukan ulang yang jelek.


Aid climbing - History


Sampai tahun 1960, aid climbing merupakan praktek normal pada kebanyakan area pemanjatan. Tetapi perkembangan dalam tehnik dan peralatan berarti banyak jalur dapat dipanjat bebas, beberapa pemanjat berpengaruh mulai mengkritik penggunaan bantuan (aid) terhadap semangat dari mountaineering. Reinhold Messner menulis, “"Rock faces are no longer overcome by climbing skill, but are humbled, pitch by pitch, by methodical manual labour … Who has polluted the pure spring of mountaineering?" – Permukaan tebing tak lagi diatasi oleh kemampuan memanjat, tapi terhina, pitch demi pitch, oleh kerja dengan metode manual….. Siapa yang mengotori kemurniaan mataairnya mountaineering- (from "The Murder of the Impossible")

Pemanjatan bebas kini urutan pertama dari panjat. Tetapi pemanjat aid punya jawaban atas kritik Messner dan lainnya dengan memanjat jalur dimana tanpa hold (point) atau tonjolan pada tebing membuat free climbing tak mungkin, dan mengelak dari tehnik-tehnik mekanis yang murni (seperti membor kembali bolt-bolt). Rute-rute aid climbing tersulit miskin pengaman dan pemanjat mengandalkan kemewahan pada peralatan yang telah ia tempatkan.

Tidak ada komentar: